Friday 9 March 2012

Menanam Pohon, ‘Kampanye’ Nyata Kandidat


BELUM lekang dari ingatan kita, kurang setahun lalu, bumi Tangse bergemuruh. Air bah menyapu 12 gampong (desa) di kawasan pedalaman di Kabupaten Pidie itu. Ada enam korban jiwa dan ratusan rumah, rumah ibadah, sekolah serta sarana dan prasarana publik lainnya porak -poranda akibat banjir bandang.
Tepat 9 Maret 2011, Tangse yang terletak di pegunungan Pidie tersebut disapu banjir bandang. Tercatat 12 desa, masing-masing Blang Dalam, Mesjid Pucok Sa, Peunalom I dan II, Layan, Alu Badeuek, Pulo Baro, Krueng Meuriam, Ranto Panyang, Blang Dhot, Blang Pandak dan Blang Bongong, rusak berat. 

Ini merupakan peristiwa terburuk yang pernah terjadi. Bencana serupa pernah terjadi di Tangse pada 1985 yang menyebabkan sebagian besar Kemukiman Beungga, Kecamatan Titeu Keumala serta lima kecamatan di sekitarnya terendam banjir. Sejumlah penduduk tewas dan berbagai fasilitas publik hancur.

Air bah itu datang lagi. Banjir bandang menerjang ratusan rumah dan merendam areal kebun dan sawah penduduk di sejumlah desa di Tangse pada Sabtu malam, 25 Februari 2012.

Tercatat 85 kepala keluarga (KK), tersebar di Desa Kebun Nilam, Pulau Senong, Pulau Kawa dan Pulau Seukek terpaksa mengungsi. Rumah yang hanyut/hilang tercatat 19 unit, rusak berat 14 unit, rusak ringan 175 unit. Seorang warga dilaporkan luka akibat bencana itu.

Belum reda panik warga, banjir susulan terjadi lagi akibat hujan deras yang mengguyur Tangse, Rabu siang, 29 Februari 2012. Akibatnya jalur transportasi Beurenuen-Tangse putus lagi, setelah jalan darurat di kawasan Blang Malo tersapu arus banjir.

6 Tanaman Terampuh untuk Mencegah Global Warming


Bungur & Mahoni

   Dikenal mampu menyerap polutan seperti timbal.  Maka kedua pohon ini sebaiknya ditanam untuk penghijauan di kota-kota besar, dekat jalan protokol yang padat lalu lintasnya. Bukan rahasia lagi kalau kendaraan bermotor menjadi penyumbang timbal terbesar di udara Sebaliknya, pohon seperti akasia sebaiknya jangan dijadikan pohon jalur hijau. Mengapa? karena akasia menjadi salah satu pencetus asma. Begitu juga pohon palem yang indah bentuknya, tak begitu besar manfaatnya. 


Lumut

    Lumut yang menempel di batang pohon mampu mendeteksi tingkat polusi udara suatu daerah. Semakin banyak lumut menempel di sebuah pohon berarti semakin baik kualitas udara di tempat itu.

Friday 17 February 2012

Pemerintah Didesak Kaji Ulang Izin Penebangan Hutan

 JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Greenpeace menyambut baik keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2012 tentang Tata Ruang Pulau Kalimantan. Dengan adanya ketentuan itu, sedikitnya 45 persen dari luas Pulau Kalimantan harus digunakan sebagai kawasan konservasi keanekaragaman hayati. Namun, jika memang serius melaksanakan ketentuan itu, pemerintah harus mengkaji ulang izin-izin penebangan hutan Kalimantan. 

Kota Medan Segera Berlakukan Pernikahan Hijau Saturday 11 Feb 2012

MEDAN (BeritaHUKUM.com) – Pernikahan ‘hijau’. Kata ini bukan berarti pernikahan yang dilakukan sepasang pengantin yang belum dewasa atau belum cukup umum. Tapi, lebih tepatnya untuk menjaga bumi tetap hijau dan lestari dengan pepohonan. Caranya, setiap calon pasangan pengantin, wajib menanam dua pohon.

Ternyata, kebijakan ini segera dikeluarkan Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kanwil Kemenag) Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).