BELUM lekang dari ingatan kita, kurang setahun lalu, bumi Tangse bergemuruh. Air bah menyapu 12 gampong (desa) di kawasan pedalaman di Kabupaten Pidie itu. Ada enam korban jiwa dan ratusan rumah, rumah ibadah, sekolah serta sarana dan prasarana publik lainnya porak -poranda akibat banjir bandang.
Tepat 9 Maret 2011, Tangse yang terletak di pegunungan Pidie tersebut disapu banjir bandang. Tercatat 12 desa, masing-masing Blang Dalam, Mesjid Pucok Sa, Peunalom I dan II, Layan, Alu Badeuek, Pulo Baro, Krueng Meuriam, Ranto Panyang, Blang Dhot, Blang Pandak dan Blang Bongong, rusak berat.
Ini merupakan peristiwa terburuk yang pernah terjadi. Bencana serupa pernah terjadi di Tangse pada 1985 yang menyebabkan sebagian besar Kemukiman Beungga, Kecamatan Titeu Keumala serta lima kecamatan di sekitarnya terendam banjir. Sejumlah penduduk tewas dan berbagai fasilitas publik hancur.
Air bah itu datang lagi. Banjir bandang menerjang ratusan rumah dan merendam areal kebun dan sawah penduduk di sejumlah desa di Tangse pada Sabtu malam, 25 Februari 2012.
Tercatat 85 kepala keluarga (KK), tersebar di Desa Kebun Nilam, Pulau Senong, Pulau Kawa dan Pulau Seukek terpaksa mengungsi. Rumah yang hanyut/hilang tercatat 19 unit, rusak berat 14 unit, rusak ringan 175 unit. Seorang warga dilaporkan luka akibat bencana itu.
Belum reda panik warga, banjir susulan terjadi lagi akibat hujan deras yang mengguyur Tangse, Rabu siang, 29 Februari 2012. Akibatnya jalur transportasi Beurenuen-Tangse putus lagi, setelah jalan darurat di kawasan Blang Malo tersapu arus banjir.
Ini merupakan peristiwa terburuk yang pernah terjadi. Bencana serupa pernah terjadi di Tangse pada 1985 yang menyebabkan sebagian besar Kemukiman Beungga, Kecamatan Titeu Keumala serta lima kecamatan di sekitarnya terendam banjir. Sejumlah penduduk tewas dan berbagai fasilitas publik hancur.
Air bah itu datang lagi. Banjir bandang menerjang ratusan rumah dan merendam areal kebun dan sawah penduduk di sejumlah desa di Tangse pada Sabtu malam, 25 Februari 2012.
Tercatat 85 kepala keluarga (KK), tersebar di Desa Kebun Nilam, Pulau Senong, Pulau Kawa dan Pulau Seukek terpaksa mengungsi. Rumah yang hanyut/hilang tercatat 19 unit, rusak berat 14 unit, rusak ringan 175 unit. Seorang warga dilaporkan luka akibat bencana itu.
Belum reda panik warga, banjir susulan terjadi lagi akibat hujan deras yang mengguyur Tangse, Rabu siang, 29 Februari 2012. Akibatnya jalur transportasi Beurenuen-Tangse putus lagi, setelah jalan darurat di kawasan Blang Malo tersapu arus banjir.